28 October 2008

puisi CINTA


CINTA


cinta ibarat air
Tetesan kecilnya mampu hancurkan batu cadas

panas akan membuat dia menguap
namun ia akan kembali menjadi embun yang menyejukkan
seiring berjalannya waktu

cinta dapat menghancurkanmu
laksana kapal di tengah badai

cinta tidak di pisahkan
ia kan kembali menyatu di lautan


Cintaku...hilang..

Sayap sayap sang pengantar pesan menutupi kesadaranku
Pelukannya seperti cengkeraman malam pada bumi,
Erat dan pasti.
Wajahnya yang berduka meneguhkan hatiku
Tapi tubuh dan jiwa ini tak mampu bertahan,
hanya mampu ditentramkan dalam keheningan

Saat kegelapan sepenuhnya melindungiku,
Aku tak lagi sadarkan diri.
Cahaya mata malam dilangit membenturkan aku pada kenyataan.
Saat Terbangun dan tersadar, Aku sendirian lagi.

Saat Satu persatu kunang kunang memadamkan kedipannya
Aku mulai melangkah, Sunyi tanpamu,
namun aku tahu harus terus melangkah....
Pergi sejauh jauhnya dari mu
dari kenangan akan cinta..

aku dikhianati dan tak ingin membalasnya padamu..
di langit, gemintang bersinar menantang gerimis yang turun

buat teman teman yang menangis
dan dikecewakan oleh sang kekasih.
Aku bersimpati pada kalian…


MADAH CINTA FANTASI

Wahai sayangku….!

Jikalau disatu har nanti….

Engkau sedang merasa sedih dan berduka cita

Serulah aku!

Pasti aku akan segera datang disisimu

Walaupun aku tidak dapat menggembirakanmu ketika itu

Yang pastinya..Aku akan turut serta berduka menangis bersama2mu!

Wahai sayang ku..!

Jikalau disatu hari nanti

Engkau ingin lari berpindah ketempat lain

Serulah aku!

Karena aku tidak akan menghalangi niat mu

Cuma aku…

Ingin juga lari berpindah ketempat lain bersama2 mu!

Wahai manisku…!

Jikalau disatu hari nanti

Engkau lihat lidah ku sudah menjadi bisu dan kelu

Segeralah datang kepada ku

Kerana ketika itu…

Aku sedang dalam kerinduan

Dan sedang tersangat dahaga

Memerlukan dirimu dan kehadiran mu



CINTA


Seperti titik kecil putih di atas sana.
Jauh dan hanya diliat saja.
Mendiamkan kejenuhanku.
Membiarkanku sendiri dengan selimut
gelapku.
Dan,.. terbalur kedinginan.

Tapi,. senyum tak bisa dihilangkan.
Karena keindahan.
Adalah mata hati yang sangat besar.
Dan,. makin membesar.
Untuk membuat senyum itu menjadi tawa
kecil.
dan,. membukakan jendela.
untuk menyambut sinar matahari esok
pagi.

No comments: