29 July 2010

BAGAIMANA METODE MENYELIDIKI INGATAN




INGATAN (MEMORI)
Socrates pernah mengemukakan perumpamaan tentang memori dengan melukiskannya sebagai gundukan lilin dalam kepala, dimana setiap individu memiliki besar yang berbeda dan komposisi yang berbeda (ada yang keras, ada yang lunak, ada yang kompisisinya tepat). Memory atau kemampuan untuk mengingat apa yang kita lihat atau kita dengar melalui persepsi dan apa yang ingin kita ingat itu seolah-olah dicetak dalam gundukan lilin tadi.
Cetakan yang tidak jelas atau batal dicetak dan cetakan yang telah dihapuskan, akan menyebabkan kita lupa akan apa yang kita persepsi. Pada masa sekarang, kita dapat menganalogikan lilin diatas dengan hard- disk, diskette, maupun kaset. Dari perumpamaan tersebut dapat kita ambil beberapa kesimpulan mengenai memori, yaitu:
1. Memori tergantung pada persepsi atau pengalaman
2. Pengalaman meninggalkan jejak di dalam otak kita   
3. Terdapat perbedaan memory pada individu yang satu dengan individu yang lain (individual differences)
4. Disamping ingat, lupa juga akan muncul  
5. Beberapa pengalaman yang tidak meninggalkan impresi tertentu umumnya tidak   disimpan sehingga muncul kelupaan
Dari beberapa kesimpulan diatas, kita dapat memahami bahwa ada masa sekarang, kita dapat menganalogikan lilin diatas dengan hard-disk, diskette, maupun kaset. Dari perumpamaan tersebut dapat kita ambil beberapa kesimpulan mengenai memori, yaitu:
1. Memori tergantung pada persepsi atau pengalaman
2. Pengalaman meninggalkan jejak di dalam otak kita
3. Terdapat perbedaan memory pada individu yang satu dengan individu
yang lain (individual differences)
4. Disamping ingat, lupa juga akan muncul
5. Beberapa pengalaman yang tidak meninggalkan impresi tertentu umumnya tidak disimpan sehingga muncul kelupaan
Dari beberapa kesimpulan diatas, kita dapat memahami bahwa ingatan tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang telah pernah dialaminya saja, tetapi juga termasuk kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali apa yang dialaminya (Walgito, 1994). Kemampuan menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali dikenal dengan isitilah encoding (pengkodean terhadap apa yang dipersepsi, yaitu proses menerima), storage (penyimpanan), retrieval (pemulihan kembali terhadap apa yang telah dialami atau dipelajari sebelumnya).

CARA PENYELIDIKAN INGATAN
Bagaimanakah cara pada ahli menyelidiki tentang ingatan ini? Ada Beberapa metode yang biasa ditempuh, yaitu :
1. Metode dengan melihat waktu atau usaha belajar (the learning method)
Metode ini merupakan metode untuk menyelidiki kemampuan ingatan dengan cara melihat sampai sejauh mana waktu yang diperlukan atau usaha yang dijálankan oleh subjek (S) untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik; misalnya dapat menimbulkan kembali materi tersebut tanpa kesalahan.
Misalnya seseorang disuruh mempelajari suatu syair, dan orang tersebut harus dapat menimbulkan kembali syair itu tanpa ada kesalahan.
Bila kriteria ini telah dipenuhi, maka diukur waktu yang diperlukan hingga mencapai kriteria tersebut. Individu yang satu lebih cepat daripada yang lain, tetapi ada pula yang lebih lambat. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu atau usaha yang dibutuhkan oleh subjek.berbeda-beda sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2. Melode mempelajari kembali (the relearning method)
Metode ini merupakan metode yang berbentuk di mana subjek di suruh mempelajari materi kembali yang pernah dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu seperti pada mempelajari materi tersebut pada pertama kali. Dalam relearning ternyata untuk mempelajari materi yang sama untuk kedua kalinya membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat daripada waktu pertama kali mempelajarinya. Untuk mempelajari yang ketiga kalinya, waktunya lebih singkat lagi daripada mempelajari yang kedua kali maupun yang pertama kalinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin sering dipelajari, semakin pendek waktu yang dibutuhkan untuk mempelajarinya dan makin banyak materi yang dapat diingat dengan baik, dan makin sedikit materi yang dilupakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada proses relearning ada waktu yang dihemat atau disimpan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan metode saving method.
3. Metode rekonstruksi
Metode ini menugaskan subjek untuk mengkonstruksi kembali materi yang telah diberikan kepadanya. Dalam mengkonstruksi kembali dapat diketahui waktu yang digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat, sampai pada kriteria tertentu. Contohnya seperti bermain puzzle, antara lain seperti gambar 6.4. di bawah ini.
4.Metode Mengenal Kembali
Dalam metode ini penelitian dalam memori ditekankan pada recognition (mengenal kembali), jadi subjek diminta untuk mempelajari materi, kemudian materi tadi di sajikan ulang dengan penyertaan materi lain. Adanya materi lain ini untuk mengetes subjek apakah ia mampu mengenal kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya diantara materi- materi lain yang disajikan. Contoh sederhana dari metode ini adalah tes dengan menggunakan sistem multiple choice.
5.Metode Mengingat Kembali
Dalam metode ini yang ditekankan adalah proses recall (mengingat kembali) terhadap apa yang telah dipelajari oleh subjek sebelumnya. Misalnya pada tes yang bentuknya essai atau pada tugas-tugas mengarang dimana subjek diminta untuk mengingat kembali peristiwa atau pengalaman yang dialaminya.

6. Metode Asosiasi Berpasangan
Dalam metode asosiasi berpasangan, subjek diminta untuk mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan mengingat, dalam evaluasinya, salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan subjek diminta untuk menimbulkan kembali (baik recall maupun recognition) pasangannya. Misalnya subjek diminta untuk mempelajari atau menghafalkan materi di bawah ini.
Bila materi tersebut telah dihafalkan, maka kemudian diadakan tes untuk melihat kemampuan mengingatnya. Cara menimbulkan kembali dapat dilakukan dengan proses recall (mengingat kembali), misalnya :
atau dapat juga dilakukan dengan proses recognition (mengenal kembali), misalnya :
rdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Burtt dan Dobell (1925), kemampuan menimbulkan kembali dalam metode asosiasi berpasangan lebih baik hasilnya pada teknik recognition dibandingkan hasil pada teknik recall.

No comments: